Terwujudnya Kabupaten Bengkalis yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera

BPP Bengkalis Gelar Laporan Akhir Kajian Potensi Pemanfaatan Sampah TPA Bathin Solapan

BPP Bengkalis Gelar Laporan Akhir Kajian Potensi Pemanfaatan Sampah TPA Bathin Solapan

BENGKALIS – Badan Penelitian dan Pengambangan (BPP) Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan laporan akhir kajian potensi pemanfaatan sampah TPA Bathin Solapan. Kegiatan ini terselenggara melalui kerjasama antara BPP Kabupaten Bengkalis dengan Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng).

Dalam laporan akhir yang dilaksanakan di ruang rapat lantai II BPP Bengkalis, Kamis (31/8/2023), langsung dihadiri Kepala BPP Bengkalis Fadhlan Fuad Daulay, Kabid Ekonomi dan Pembangunan Juminanin Hartatik, Kabid Inovasi dan Teknologi Khaisal Hamid, Kabid Sosial dan Pemerintahan Maryayana, Tim teknis antara lain dari BPP Bengkalis Rafika Setyawati dan Selfi Yulia serta dari BLH Nurhasanah.

Kemudian dari Polbeng hadir tim tenaga ahli yang diketuai Tika Maulini dan anggota antara lain Dr Gunawan, Hendra Saputra, Nurul Fahmi, Faisal Ananda, Suharyono dan Teguh Widodo.

Pertemuan diawali dengan pemaparan laporan akhir yang disampaikan oleh Tika Maulini. Dalam pemaparannya, Tika Maulini menyampaikan tentang potensi pemanfaatan sampah di TPA Bathin Solapan. Kemudian analisa SWOT pengelolaan sampah di TPA Bathin Solapan, analisa SWOT teknologi pengelolaan sampah di TPA Bathin Solapan, analisa investasi teknologi pengelolaan sampah di TPA Bathin Solapan,  serta rekomendasi teknologi yang bisa diaplikasikan di TPA Bathin Solapan.

Diakhir pemaparan, tim dari Polbeng ini menyampaikan beberapa saran antara lain diperlukan perbaikan dan peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana TPA Bathin Solapan untuk memperpanjang umur dan mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA. Kemudian, diperlukan kajian lanjutan terkait penambangan sampah (landfill mining) untuk sampah lama yang tertimbun di lokasi TPA Bathin Solapan. Pemanfaatan sampah hasil landfill mining dapat diterapkan diantaranya sebagai Waste to Material (potensi pemulihan material), Waste to Energy (recovery produk landfill mining menjadi energi alternatif) dan Waste to Land (potensi lahan baru bekas penambangan).

Saran berikutnya, diperlukan kajian perencanaan, studi kelayakan (feasibility study) dan DED (detail engineering design) terhadap rekomendasi teknologi pemanfaatan energi yang bisa diterapkan di TPA Bathin Solapan antara lain teknologi RDF (refused derive fuel), insinerator, gasifikasi dan lain-lain.

Kemudian, diperlukan Dokumen Lingkungan Hidup berupa AMDAL/DELH/UKL-UPL sesuai dengan skala/besaran kegiatan TPA eksisting dan rencana berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 dan peraturan turunannya tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Terakhir, diperlukan peningkatan keterlibatan aspek peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui peningkatan kesadaran masyarakat (edukasi advokasi, sosialisasi, promosi dan kampanye) secara terus menerus baik di tingkat sekolah dasar, menengah, lanjutan, fasilitas sosial, fasilitas umum, perniagaan, komersial dan lain-lain.

Usai pemaparan laporan akhir, dengan dipandu oleh Juminanin Hartatik, dilanjutkan dengan diskusi antara Kepala BPP Bengkalis, tim teknis, serta para peserta yang hadir dengan tim dari Polbeng.

Kepala BPP Bengkalis Fadhlan Fuad Daulay menyarankan perlunya analisis ekonomi secara makro terhadap laporan akhir. Sebagai contoh, dengan teknologi yang dipilih nantinya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunannya, berapa biaya operasional yang dibutuhkan dan butuh berapa lama untuk Break Even Point (BEP). Termasuk juga untuk potensi gas, Fadhlan mengatakan dalam laporan hanya disebutkan potensinya saja analisa makro ekonominya belum ada. Satu hal yang terpenting, sambung Fadhlan, adalah apa action kedepan dalam jangka pendek yang bisa langsung diterapkan.

Dari tim teknis sendiri selain memberi masukan terkait dengan  sistematika penulisan juga perlunya penajaman laporan, yaitu strategi apa yang perlu dilakukan untuk mengintervensi SWOT serta perlunya ditambahkan program pemberdayaan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Kabid Inovasi dan Teknologi Khaisal Hamid menanyakan tentang sampah kaca yang perlu mendapat perhatian khusus karena cukup membahayakan.***

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment